Ide untuk memiliki usaha warung sembako sederhana sekarang ini semakin marak dibicarakan karena Modal Usaha Warung Sembako yang relatip dan keuntungannya yang menjanjikan. Apalagi kalau mengingat barang jualannya yang sangat dibutuhkan oleh semua orang.
Contohnya yang paling umum antara lain beras, minyak, mie instan, gula, dan kopi. Setiap orang sudah pasti membutuhkannya untuk konsumsi sehari-hari. Nah, jika Anda tertarik untuk membuka warung kelontong, pelajari 3 hal penting di bawah ini sebelum mengenal rincial modal yang diperlukan.
3 Hal Penting dan Rincian Modal Usaha Warung Sembako
1. Tentukan lokasi jualan
Sebelum memikirkan rincian dana untuk modal buka warung kelontong atau mencari supplier, tentukan dulu lokasi Anda berjualan. Apakah itu di rumah, pasar, atau sewa tempat di lokasi lain. Jika rumah Anda cukup luas, maka itu akan jadi modal menguntungkan karena tidak perlu sewa tempat lagi.
Namun, kalau pun harus berjualan di luar rumah, carilah lokasi yang strategis dengan harga sewa yang rendah. Pertimbangkan pula jarak lokasi tersebut dengan tempat tinggal agar tidak berat di ongkos.
2. Buat rincian barang yang dibutuhkan
Kalau tempat sudah diputuskan, mulailah buat daftar keperluan yang dibutuhkan. Berbagai perlengkapan ini akan memudahkan Anda membuat rincian modal warung sembako sederhana.
Dimulai dari etalase untuk memajang barang, boks tempat penyimpanan sembako, timbangan, kalkulator, rak penggantung jualan, dan lain sebagainya.
Lalu, pikirkan pula apakah Anda akan memasang banner di warung sebagai penanda bahwa di tempat tersebut menyediakan berbagai kebutuhan sembako rumah tangga.
3. Modal Usaha Warung Sembako untuk Membeli Barang Jualan
Selesai dengan persiapan lokasi dan daftar perlengkapan, sekarang saatnya membuat rincian modal membuka usaha warung kelontong. Hal paling pertama dan paling penting tentu saja sembako yang akan Anda jual. Berikut ini ada contoh sembako penting dan biaya awal untuk membelinya.
a. Beras
Modal membeli beras bisa Anda anggarkan sebesar Rp2 juta. Jika harga beras seberat 10 kg sekitar Rp19 ribu sampai Rp20 ribu, maka Anda bisa mendapat 10 sak. Satu sak beras ini nantinya bisa dijual kembali dengan harga per kilogram.
b. Gula pasir
Untuk gula pasir, Anda bisa anggarkan modal sebesar Rp600 ribu. Ada dua pilihan: membeli dalam ukuran grosir 100kg langsung lalu Anda kemas sendiri dan dijual ecer, atau membeli yang sudah dikemas dalam berat ¼ kg, ½ kg, dan 1kg.
c. Minyak goreng
Warung sembako sederhana pastinya menyediakan minyak goreng. Namun, bentuknya bervariasi, mulai dari yang botolan dikemas sendiri, plastik, gelasan, atau yang sudah dikemas pabrik. Anggarkan saja dulu Rp1 juta untuk belanja minyak goreng dan kemas dalam ukuran kecil untuk diecer.
d. Telur
Harga telur seringkali berubah di pasaran. Karena harganya yang tak menentu, jangan berpatokan pada berapa kilo yang ingin Anda beli, tapi pada anggaran Anda. Misal, siapkan Rp1 juta untuk telur. Sebisa mungkin beli telur ketika harganya sedang turun agar nantinya Anda tidak merugi.
e. Susu
Susu bubuk dalam bentuk dalam kemasan sachet bisa Anda dapatkan dengan modal Rp500 ribu. Belilah variasi susu bubuk, misal rasa coklat dan vanila dari berbagai merek. Akan lebih menguntungkan kalau Anda menjual berbagai pilihan susu bubuk di warung.
f. Bawang
Bawang merah, putih, dan bombay adalah bagian dari sembako yang dibutuhkan untuk bumbu masak. Namun, kekurangan dari berjualan bawang adalah potensi bumbu masak membusuk sebelum laku terjual. Oleh karenanya, cukup anggarkan Rp500 ribu untuk beli beberapa jenis bawang dan jual kembali per satuan di warung sembako Anda.
g. Garam
Dengan modal Rp200 ribu, Anda sudah bisa membeli garam dalam jumlah cukup untuk dijual kembali. Anda dapat membeli garam kasar dan garam halus.
h. Sayuran
Sama seperti bawang, sayuran termasuk barang dagangan yang mudah busuk apabila tidak segera laku. Karenanya, apabila Anda baru akan membuka warung dan belum tahu kisaran pembeli per hari, cukup anggarkan Rp500 ribu untuk beli wortel, terong, kentang, brokoli, ikan asin, tempe, dll.
i. Mie instan
Mie instan jadi makanan paling laris di warung sembako sederhana. Nah, anggaran untuk membelinya bisa sekitar Rp500 ribu sampai dengan Rp1 juta. Tak perlu ragu untuk beli mi instan dalam jumlah banyak sekaligus. Pastikan saja Anda membeli mi instan dari berbagai merek dan variasi rasa.
Barang jualan warung sembako | Jumlah | Harga |
Beras | 10 sak | Rp2.000.000 |
Gula pasir | 100 kg | Rp600.000 |
Minyak goreng | 80 liter | Rp1.000.000 |
Telur | 40 kg | Rp1.000.000 |
Susu | 4 dus (480 sachet) | Rp500.000 |
Bawang | 20 kg | Rp500.000 |
Sayuran | – | Rp500.000 |
Mie instan | 10 dus (400 pcs) | Rp1.000.000 |
Total modal untuk barang jualan | Rp7.100.000 |
Jika ditotal, kira-kira modal untuk memulai usaha warung sembako sederhana adalah sekitar Rp7 juta, belum termasuk kebutuhan lain seperti etalase, boks penyimpanan, sewa tempat, dan lain-lain.
Total keseluruhan modalnya bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp 15 juta, jika Anda memulainya dari awal. Tenang, ada bantuan pinjaman modal usaha dari GoModal. Ajukan pendanaan secara mudah hanya melalui aplikasi GoBiz.
Tidak hanya pinjaman modal saja, aplikasi GoBiz merupakan aplikasi serba bisa yang dapat Anda gunakan untuk memesan bahan baku atau barang jualan warung sembako dari supplier, fasilitas pembayaran nontunai dengan GoPay, pengadaan promo, pencatatan laporan keuangan otomatis, serta sistem kasir yang memudahkan operasional bisnis warung sembako Anda.
Yuk, cari tahu lebih banyak soal GoBiz dan segera rintis bisnis warung sembako Anda!
Perlu diketahui usaha sembako termasuk golongan UMKM
UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil , dan Menengah. Usaha ini merupakan jenis usaha bebas yang berdiri sendiri. Berdasarkan undang-undang No. 20 tahun 2008 UMKM dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, Mikro, kecil, dan menengah.
Ketentuan mengenai pajak UMKM terdapat dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2018. Besar tarif pajak UMKM sebesar 0.5% dari omzet dengan syarat omzet selama satu tahun tidak lebih dari 4.8 miliar, dapat di pelajari di link Kewajiban Pajak UMKM
Sumber : gobiz.co.id